Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[ADS]Tips-if_Bagian_Atas

Cara Mengatasi Stress Menurut Robbin Judge

Cara Mengatasi Stress Menurut Robbin Judge


Cara mengatasi stress sebetulnya dapat dilakukan dengan hal-hal mudah seperti dengan melakukan liburan. Stres biasanya datang karena pekerjaan. Robbin dan Judge dalam bukunya yang berjudul perilaku organisasi menerangkan bagaimana stress dapat terjadi yang datang dari beberapa faktor.

Cara Mengatasi Stress Menurut Robbin Judge


Dalam bukunya tersebut, Stres didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu itu yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.

Namun, Stres tidak mesti selalu buruk. Meskipun selalu dibahas dalam konteks negatif, stres juga memiliki nilai positif. Stres memberikan sebuah peluang ketika potensi ini menawarkan hasil. Contohnya, kinerja tinggi yang diberikan oleh seorang atlet atau seniman panggung dalam situasi “genting”. Orang-orang semacam ini seringkali secara positif memanfaatkan stres untuk menangkap peluang dan bekerja dengan tingkat atau mendekati kemampuan maksimum mereka. 

Namun tetap saja bagi sebagian orang stres adalah suatu kondisi yang dapat dikatakan sangat berbahaya bagi kondisi psikis seseorang. Mungkin sudah banyak nyawa dari seseorang melayang karena stress.

Faktor Penyebab Stress

Robbin Judge mengelompokkan faktor penyebab stres ke dalam 3 faktor, diantaranya adalah:

1. Faktor Lingkungan

Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi dari struktur suatu organisasi, ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres dikalangan para karyawan dalam organisasi tersebut. Di dalam faktor
lingkungan terdapat :

a. Ketidakpastian Ekonomi
Perubahan dalam siklus bisnis dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi. Ketika ekonomi  memburuk orang akan merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaan mereka.

b. Ketidakpastian Politik
Sistem politik yang stabil disuatu negara maka perubahan lazimnya dilaksanakan dalam suatu cara yang tertib. Namun ancaman dan perubahan politik dalam negeri dapat menyebabkan stres.

c. Ketidakpastian Teknologi
Inovasi – inovasi baru menyebabkan keterampilan dan pengalaman seseorang menjadi ketinggalan dalam periode waktu yang singkat, komputer dan ragam lain dari inovasi teknologis merupakan ancaman bagi karyawan yang dapat menyebabkan stres.

2. Faktor Organisasional

Banyak sekali faktor dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan,seorang bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan
merupakan beberapa contoh terjadinya stres. 

a. Tuntutan Tugas
Faktor ini dikaitkan pada pekerjaan seseorang. Faktor ini mencakup desain pekerjaan individu,  kondisi kerja, dan tata letak kerja fisik.

b. Tuntutan Peran
Tuntutan peran ini berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi tersebut. Konflik peran menciptakan harapan-harapan hampir tidak bisa di rujukkan atau dipuaskan.

c. Tuntutan Antar Pribadi
Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekanrekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, teristimewa di antara para karyawan dengan kebutuhan sosial yang tinggi.

d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi ini yang menentukan tingkat deferensiasi (pembedaan) dalam organisasi, tingkat aturan dan pengaturan, dan dimana keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam keputusan mengenai seorang karyawan merupakan suatu contoh dari variabel struktural yang mungkinn merupakan sumber potensial dari stres.

e. Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan organisasi menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior organisasi. Beberapa pejabat eksekutif kepala menciptakan suatu budaya yang dicirikan oleh ketegangan, ras takut, dan kecemasan. Mereka membangun tekanan yang tidak realistis untuk berprestasi dalam jangka pendek, memaksakan pengawasan yang berlebihan ketatnya dan secara rutin
memecat karyawan yang tidak dapat mengikuti.

3. Faktor Individual

Lazimnya seorang individu bekerja 40-50 jam sepekan. Pengalaman dan masalah yang dijumpai orang diluar jam kerja yang lebih dari 120 jam tiap pekan dapat meluber ke pekerjaan. Faktor-faktor penyebabnya adalah isu keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan karakteristik kepribadian yang inheren.

a. Masalah Keluarga
Hubungan pribadi dengan keluarganya merupakan hubungan yang sangat berharga. Permasalahan-permasalahan dalam keluarga (kesulitan pernikahan, pecahnya suatu hubungan, dan kesulitan disiplin pada anak-anaknya) bisa menciptakan stres bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.

b. Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi yang diciptakan oleh individu yang terlalu merentangkan sumber daya keuangan mereka merupakan suatu perangkat kesulitan pribadi lain yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu perhatian mereka terhadap pekerjaan.

c. Kepribadian
Tingkat stres pada pekerjaan itu sebenarnya mungkin berasal dari kepribadian orang tersebut. Faktor
Individual yang secara signifikan mempengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya gejala-gejala stres kerja yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal.


Cara Menagatasi Stress menurut Robbin Judge

Cara untuk mengatasi stress menurut robbin judge dapat dilakukan dengan melakukan manajemen stres kerja sebagai suatu program penggunaan sumber daya manusia untuk melakukan pengaturan stres yang memiliki tujuan untuk mengenal penyebab stres dan mengetahui teknik- teknik mengelola stres melalui pendekatan individual dan organisasional. 

Manajemen stres kerja didalam penanganannya terdapat dua cara yaitu dengan pendekatan individual dan pendekatan organisasional. Dua teknik pendekatan tersebut yang bisa dilakukan oleh karyawan maupun perusahaan yang terlebih dahulu mengetahui penyebab stres kerja pada karyawan tersebut.

1. Pendekatan Individual

Sebetulnya untuk menyelesaikan stress, setiap individu memiliki tanggung jawab dan mampu untuk mengurangi stres. strategi melalui pendekatan individual yang telah terbukti efektif ini diantaranya menerapkan manajemen waktu, penambahan waktu olah raga, pelatihan relaksasi, dan perluasan jaringan dukungan sosial. Pemahaman dan pemanfaatan prinsip - prinsip dasar manajemen waktu  sangat dapat membantu individu mengatasi ketegangan akibat tuntutan kerja secara lebih baik, sehingga stres akan teratasi.

2. Pendekatan Organisasional

Ada beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas dan tuntuan peran dikendalikan oleh manajemen . Strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi rasa stres ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
  • Menempatkannya di tempat kerja yang lebih baik.
  • Pelatihan untuk meningkatkan keyakinan terhadap dirinya sendiri.
  • Menetapkan tujuan yang realistis.
  • Mendesain ulang pekerjaan.
  • Meningkatkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
  • Perbaikan komunikasi.
  • Penawaran cuti.
  • Menyelenggarakan program-program yang menjamin kesejahteraan.

Nah itulah Cara Mengatasi Stress Menurut Robbin Judge yang diambil dari strategi manajemen stress kerja menurut Robbin Judge. Semoga dengan membaca informasi ini, kita dapat mengurangi rasa stress kita dalam berkerja.

Tips IF Gudangnya Tips, Tutorial, dan Trik, dalam segala aspek Kehidupan.

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Stress Menurut Robbin Judge "